Kuningan
–
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima PBSI)
Universitas Kuningan kembali gelar kegiatan. Kali ini kegiatan yang dilakukan
yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang bertempat di gedung Aula
FKIP Universitas Kuningan, Sabtu (27/12).
Kegiatan dengan tema
“Mempertegas Jati Diri Mahasiswa PBSI Secara Utuh” ini berlangsung selama dua
hari yakni 27-28 Desember 2014, dan
diikuti oleh 27 orang peserta dari Mahasiswa PBSI tingkat satu. Adapun
bentuk kegiatannya berupa: pemberian materi tentang kepemimpinan, teknik
menulis surat resmi, teknik menyusun proposal, dan lain-lain.
Dr. H. Iskandar Hasan,
M.M. selaku Rektor Universitas Kuningan menilai positif kegiatan tersebut. Ia
menilai setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi
kemahasiswaan, khususnya Hima PBSI merupakan suatu kegiatan positif yang tujuan
akhirnya adalah untuk merubah sikap para mahasiswa agar menjadi lebih dewasa.
Ia juga memuji Hima PBSI atas eksistensinya dalam melaksanakan berbagai
kegiatan yang sudah disusun dalam program kerja tahunan.
“Kegiatan ini sangat
positif untuk diikuti, apalagi bagi mahasiswa yang ingin menjadi pengurus
organisasi agar adanya regenerasi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi
kemahasiswaan, seperti Hima PBSI tujuan akhirnya adalah untuk merubah sikap
para mahasiswa agar menjadi lebih dewasa. Saya kagum memperhatikan Hima PBSI
yang selalu melaksanakan berbagai kegiatan secara rutin setiap tahun, itu
artinya Hima PBSI bukan organisasi “Papan
Nama”, tuturnya saat menyampaikan materi tentang Organisasi dan Kepemimpinan.
Selain Rektor
Universitas Kuningan, Asep Jejen Jaelani, M.Pd. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pun turut aktif dalam pemberian materi
terhadap peserta. Ia menjelaskan tentang makna pemimpin, selain itu ia juga
menjelaskan tentang pola kepemimpinannya dalam memimpin Prodi PBSI.
“Menjadi seorang
pemimpin itu harus bisa bersikap tegas dalam menegakan aturan, harus berada di
tengah-tengah antara aturan dan personal. Pola kepemimpinan saya dalam memimpin
Program Studi PBSI adalah memimpin secara demokratis, transfaran, akuntabel,
dengan menganut sistem fleksibilitas yang mengacu pada sistem dan aturan
kelembagaan”, ungkapnya.
Sementara itu, M. Rofi
Mubarok selaku Ketua Hima PBSI menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya
kegiatan ini. Menurutnya kegiatan Latihan dasar Kepemimpinan Mahasiswa
diselenggarakan dengan maksud untuk melatih mahasiswa PBSI tingkat satu, dan
tujuannya agar ketika nanti menjadi pengurus organisasi sudah terlatih.
“Maksud dan tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini tidak lain untuk melatih mahasiswa PBSI tingkat
satu agar mampu menjadi seorang pemimpin yang baik dalam menjalankan roda
organiasi. Ya, kalaupun nanti tidak menjadi pemimpin bagi orang lain, minimal
mampu menjadi pemimpin yang baik bagi dirinya sendiri”, tuturnya.
Lebih lanjut Rofi
menerangkan bahwa kegiatan LDKM merupakan kegiatan yang sudah tersusun dalam
program kerja Hima Periode 2013-2014, bahkan kegiatan tersebut sudah menjadi
kegiatan rutin setiap tahun. Sehingga setiap tahun kegiatan LDKM akan selalu
dilakanakan selama ada regenerasi dari pengurus Hima.
Kegiatan tersebut
berjalan dengan lancar, meski ada beberapa mahasiswa yang sempat sakit dan
dibawa ke ruang Prodi. Akan tetapi, selang beberapa jam mahasiswa tersebut bisa
mengikuti kegiatan kembali. Antusias peserta tampak mewarnai kegiatan tersebut,
terutama pada saat sesi tanya jawab dibuka oleh pemateri. Banyak peserta yang
mengajukan bertanyaan terkait materi yang telah disampaikan oleh pemateri.
Dwi Winarti salah satu
peserta LDKM mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut ketika
diwawancarai setelah kegiatan selesai.
“Menurut saya acara
LDKM Hima PBSI 2014 ini cukup menyenangkan, waktu yang disusun panitia cukup
baik, panitianya bekerja sama dengan baik, para pemateri semuanya hadir, tapi
yang acaranya terlalu malam”, ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar