
AMB
Teater mementaskan naskah berjudul “Rekayasa Cinta”. Naskah tersebut merupakan
hasil adaptasi dari naskah “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan”
karya Nicolo Machiaveli. Abimanyu Prasastia Perdana selaku sutradara cukup
kreatif dalam mengemas naskah tersebut. Meski naskah tersebut tegolong naskah
komedi, namun ia mampu menyelipkan kritikan-kritikan halus terhadap situasi
perpolitikan di Indonesia.
Pentas
yang digelar selama satu hari tersebut mampu menyita perhatian para pecinta
teater. Terbuki saat pementasan berlangsung, ratusan penonton memadati seisi
Gedung Kesenian. Banyak penoton yang tidak bisa masuk karena minimnya kapasitas
gedung, bahkan ada beberapa penonton yang sudah membeli tiket uangnya
dikembalikan oleh panitia dengan alasan serupa. Dalam pementasan tersebut
tampak hadir beberapa aktor senior, diantaranya Aan Sugiantomas, Deki Zaenal Muttaqin, dan
lain-lain.
Lia
salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Inodonesia (PBSI) Universitas
Kuningan merasa puas setelah menonton pementasan tersebut. Menurutnya
pementasan “Rekayasa Cinta” cukup memberikan referensi mengenai teknik bermain
teater.
“Pementasan
ini cukup memberikan referensi bagi aktor pemula dalam hal bermain teater, saya
merasa puas. Saya juga kaget, baru kali ini saya nonton teater di Gedung
Kesenian dengan jumlah penonton melebihi kapasitas gedung”, tuturnya.
Sebelumnya
AMB Teater juga menggelar Work Shop tentang teknik dasar bermain teater di
tempat yang sama, Senin (30/03). Work Shop tersebut dipandu langsung oleh Abimanyu
Prasastia, ia mengatakan semua orang punya bakat menjadi aktor dan semua orang pernah
menjadi aktor.
“Sebetulnya
kita semua punya bakat menjadi aktor, tapi bakat tersebut harus terus diasah
dengan cara latihan. Semua orang juga sebetulnya pernah jadi aktor, contohnya
dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita pernah berpura-pura. Bahkan kita
juga sering meniru tingkah laku orang lain, namun kita tidak menyadari hal itu”,
ungkapnya.
Work
Shop tentang teknik dasar bermain teater juga diikuti oleh mahasiswa PBSI
Universitas Kuningan. Arip Hidayat, M.Pd. selaku kepala Dapur Sastra, sekaligus dosen
pengampu mata kuliah Apresiasi Drama mewajibkan semua mahasiswa yang mengontrak
mata kuliah tersebut untuk mengikuti Work Shop.
“Sebetulnya
tujuan saya mewajibkan mahasiswa PBSI mengikuti Work Shop agar mahasiswa tingkat
III mempunyai gambaran mengenai naskah Mega-mega karya Arifin C. Noor yang akan
dipentaskan bulan Juni mendatang, sebab Mas Abimanyu pernah melakukan riset
mengenai naskah Mega-mega”, tuturnya.
Lebih
lanjut Arip juga mengatakan bahwa selain Remy Sylado, Abimanyu juga bersedia
menjadi juri pada pementasan naskah Mega-mega yang akan dipentaskan oleh
mahasiswa PBSI tingkat III. Arip merasa bangga, sebab pementasan naskah Mega-mega
yang akan dipentaskan mahasiswanya akan ditonton oleh orang-orang yang paham
teater.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar