Sabtu, 04 April 2015

AMB Teater Bius Ratusan Penonton



Anak Muda Bicara (AMB) Teater menggelar pentas di Gedung Kesenian Raksawacana Kabupaten Kuningan. AMB merupakan komunitas teater asal Jogjakarta. Pentas yang digelar selama satu hari ini mampu membius ratusan penonton dari berbagai kalangan, Rabu (01/04).

AMB Teater mementaskan naskah berjudul “Rekayasa Cinta”. Naskah tersebut merupakan hasil adaptasi dari naskah “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” karya Nicolo Machiaveli. Abimanyu Prasastia Perdana selaku sutradara cukup kreatif dalam mengemas naskah tersebut. Meski naskah tersebut tegolong naskah komedi, namun ia mampu menyelipkan kritikan-kritikan halus terhadap situasi perpolitikan di Indonesia.

Pentas yang digelar selama satu hari tersebut mampu menyita perhatian para pecinta teater. Terbuki saat pementasan berlangsung, ratusan penonton memadati seisi Gedung Kesenian. Banyak penoton yang tidak bisa masuk karena minimnya kapasitas gedung, bahkan ada beberapa penonton yang sudah membeli tiket uangnya dikembalikan oleh panitia dengan alasan serupa. Dalam pementasan tersebut tampak hadir beberapa aktor senior, diantaranya Aan  Sugiantomas, Deki Zaenal Muttaqin, dan lain-lain.

Lia salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Inodonesia (PBSI) Universitas Kuningan merasa puas setelah menonton pementasan tersebut. Menurutnya pementasan “Rekayasa Cinta” cukup memberikan referensi mengenai teknik bermain teater.

“Pementasan ini cukup memberikan referensi bagi aktor pemula dalam hal bermain teater, saya merasa puas. Saya juga kaget, baru kali ini saya nonton teater di Gedung Kesenian dengan jumlah penonton melebihi kapasitas gedung”, tuturnya.

Sebelumnya AMB Teater juga menggelar Work Shop tentang teknik dasar bermain teater di tempat yang sama, Senin (30/03). Work Shop tersebut dipandu langsung oleh Abimanyu Prasastia, ia mengatakan semua orang punya bakat menjadi aktor dan semua orang pernah menjadi aktor.

“Sebetulnya kita semua punya bakat menjadi aktor, tapi bakat tersebut harus terus diasah dengan cara latihan. Semua orang juga sebetulnya pernah jadi aktor, contohnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita pernah berpura-pura. Bahkan kita juga sering meniru tingkah laku orang lain, namun kita tidak menyadari hal itu”, ungkapnya.

Work Shop tentang teknik dasar bermain teater juga diikuti oleh mahasiswa PBSI Universitas Kuningan. Arip Hidayat, M.Pd. selaku kepala Dapur Sastra, sekaligus dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama mewajibkan semua mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut untuk mengikuti Work Shop.

“Sebetulnya tujuan saya mewajibkan mahasiswa PBSI mengikuti Work Shop agar mahasiswa tingkat III mempunyai gambaran mengenai naskah Mega-mega karya Arifin C. Noor yang akan dipentaskan bulan Juni mendatang, sebab Mas Abimanyu pernah melakukan riset mengenai naskah Mega-mega”, tuturnya.

Lebih lanjut Arip juga mengatakan bahwa selain Remy Sylado, Abimanyu juga bersedia menjadi juri pada pementasan naskah Mega-mega yang akan dipentaskan oleh mahasiswa PBSI tingkat III. Arip merasa bangga, sebab pementasan naskah Mega-mega yang akan dipentaskan mahasiswanya akan ditonton oleh orang-orang yang paham teater.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar